Situs judi sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat dan eksistensinya semakin meningkat. Keberadaan situs-situs tersebut tidak hanya menimbulkan pengaruh positif tetapi lebih banyak dampak negatif. Situs judi online yang menawarkan game slot, poker, domino, blackjack, qiuqiu, taruhan bola, dan balap kuda paling banyak digandrungi.
Para pemainnya berharap dapat memenangkan bonus yang dijanjikan sampai jutaan rupiah. Alih-alih meraup pundi-pundi uang justru pendapatan dan harta mereka terkuras. Ternyata keberadaan situs judi di Indonesia sudah dipantau oleh Patroli Siber khusus. Sehingga rantai penyebaran perjudian dapat terputus dan mengamankan sejumlah agen maupun bandar judi.
Mengupas Situs Judi Online di Indonesia
Dari zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan judi. Bahkan sampai sekarang terdeteksi sudah ada ribuan agen judi yang tersebar ke seluruh pelosok negeri. Situs-situs perjudian yang dikenal seperti Poker Asia, Asian Gambling, SBOBET, dan lainnya laris manis dikunjungi.
Dalam suatu kasus ditemukan admin judi online berinisial SE (29) yang tertangkap di kawasan Perumahan Elit Bandung. SE diketahui bekerja di rumah seorang agen dengan bandar judi berada di Hongkong. Menurut keterangan SE selama satu hari dari bisnis judi, sang bandar memperoleh keuntungan ratusan juta rupiah.
Adapun waktu aliran uang dari member yang paling pesat yakni malam hari dan saat piala dunia diadakan. Peranan bandar membiayai judi, sedangkan agen menjadi leader disejumlah negara dan mengatur agen lain dibawahnya.
Sejak dulu bisnis ilegal ini telah diincar oleh aparat polisi dan Kominfo. Sebab, pihak berwajib kesulitan memblokir sejumlah situs judi yang bergentayangan di internet. Ditemukan juga situs judi yang terang-terangan memuat domain judi, tetapi dapat lolos karena menggunakan domain dari negara lain.
Terlebih lagi pengelola judi menjalankan bisnisnya secara daring. Banyak kejadian ketika situs judi terlacak langsung diubah domain dan isinya agar mengatasi tracking dan pemblokiran. Selain itu, lokasi perjudian online selalu pindah untuk menghindari penyergapan aparat hukum.
Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Penjualan Online Melalui Strategi Digital Marketing
Cerita Penyelidikan Polisi
Kini sangat mudah mengakses situs judi online oleh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi iklan dan promo judi online tidak hanya dimuat di internet tetapi juga pesan whatsapp dan pesan.
Alhasil, pemain judi semakin banyak karena sudah mengetahui cara bermain judi yang mudah dan cepat. Sistem pembayaran judi online dilakukan sangat mudah melalui transfer bank dan deposit pulsa. Deposit yang harus dibayar mulai dari Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.
Berdasarkan penyidikan polisi ditemukan pemain judi online dari semua usia dan berbagai profesi. Seperti pelajar, mahasiswa, pengangguran, karyawan swasta, PNS, dan pengusaha. Omset yang diperoleh setiap tahun mencapai ratusan milyar rupiah.
Kompol Fian Yunus, Kepala Unit IV Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, memberikan keterangan bahwa fenomena judi online semakin luas. Kini modusnya lebih canggih karena dapat mengajak orang melalui sms, whatsapp, dan iklan di Google.
Kompol Fian mengatakan pada 2010, tim kepolisian kesulitan melacak keberadaan pengelola judi online di Indonesia. Pasalnya, saat itu akses internet dan dunia digital tidak berkembang pesat seperti saat ini.
Melansir dari Liputan6.com, “Dulu pemain judi online hanya dapat berjudi di warnet. Berbeda dari sekarang sudah banyak orang memiliki laptop dan smartphone canggih sendiri”.
Kini perusahaan judi online mampu memanipulasi polisi agar tidak mudah terlacak. Salah satunya dengan memindahkan server ke negara tetangga yakni Filipina, Singapura, Thailand, dan Kamboja.
Bandar judi menyewa server dan membuatnya di negara tersebut. Tetapi konten artikel, gambar, dan video dibuat dalam bahasa Indonesia. Sehingga calon pelanggan atau member dapat memahami isi situs tersebut.