Sangat banyak masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit stroke. Penyebab yang dialami juga sangat beragam misalnya tertutup arteri, pembuluh darah pecah, dan penggumpalan darah. Pengobatan medis memang sangat baik bagi penderita stroke. Namun, tidak jarang penderita stroke juga menggunakan obat stroke herbal.

Berdasarkan analisis kedokteran yang dipublikasikan oleh Healthline menyebutkan ada dua faktor penyebab stroke. Pertama, faktor-faktor tidak dapat dikendalikan. Contohnya jenis kelamin, usia, riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan diri, dan ras.

Kedua, berasal dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan. Contohnya pola makan, frekuensi aktivitas fisik, konsumsi rokok, alkohol, pengaruh obat-obatan, stress, dan tekanan darah. Penyakit stroke harus segera ditangani sebelum menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.

Komplikasi Penyakit Stroke

(foto: sukabumiupdate.com)

Penyakit stroke yang dibiarkan begitu saja dan tanpa menjalani pengobatan akan mengakibatkan masalah kesehatan lain. Menurut studi yang dilakukan National Heart, Lung and Blood Institute, beberapa komplikasi stroke yang sering terjadi.

1. Penggumpalan Darah

Pasien akan kesulitan menggerakkan anggota tubuh seperti biasa dalam jangka waktu lama. Akibatnya pasien berpotensi tinggi mengalami penggumpalan darah di pembuluh vena wilayah kaki.

Gumpalan darah tidak hanya berdiam pada satu tempat saja. Tetapi dapat bergerak ke organ tubuh lain seperti paru-paru. Penggumpalan darah masih dapat dicegah dengan mengonsumsi obat-obatan dan terapi medis yakni memberi tekanan pada betis kaki agar aliran darah mengalir.

2. Kesulitan Berbicara

Penderita penyakit stroke akan mengalami kesulitan berbicara. Hal ini disebabkan karena otot-otot yang digunakan berbicara semakin kaku.

3. Kehilangan Kontrol Usus dan Kandung Kemih

Ada juga kasus stroke yang menyerang otot untuk buang air kecil dan pergerakan usus. Akibatnya pasien dapat membuang air kecil tanpa merasakannya terlebih dahulu. Pasien stroke juga disarankan untuk menggunakan kateter sampai dapat buang air seni sendiri.

4. Osteoporosis

Kondisi otot yang melemah dan berbaring seharian dapat memicu penyakit osteoporosis. Walaupun stroke hanya menyerang satu sisi tubuh saja. Resiko tulang keropos sangat besar dan dapat berdampak jangka panjang. Oleh karena itu, dokter lebih menyarankan pasien stroke menjalani aktivitas fisik seperti berjalan dan menggerakkan anggota tubuh yang kaku.

5. Kehilangan Kemampuan Indera Penglihatan, Pendengaran, dan Perasa

Saat seseorang mengalami stroke kemungkinan besar kemampuan merasakan sakit dan suhu akan hilang. Sehingga pasien sulit membedakan mana suhu panas dan dingin. Selain itu, pasien mungkin mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan. Kemampuan indera perasa, penglihatan, dan pendengaran akan pulih seiring dengan pulihnya stroke.

Baca juga : 5 Tips Main Slot Gampang Menang

6. Mengalami Kelemahan Otot

Stroke mengakibatkan terjadinya kelemahan dan kekakuan otot tubuh. Kondisi seperti ini menyebabkan penderita stroke sulit berjalan dan berdiri seperti normal. Pasien juga mungkin sulit menjaga kontrol otot-otot tubuh dan keseimbangan.

7. Sulit Mengunyah dan Pneumonia

Penyakit stroke seringkali menyerang otot mulut dan gigi yang difungsikan untuk mengunyah. Alhasil, pasien mengalami kesulitan untuk makan dan minum. Apabila tidak mengonsumsi makanan dan minuman secara perlahan maka dapat masuk ke saluran penapasan. Akhirnya kondisi seperti ini memicu terjadinya pneumonia.

8. Masalah Berpikir dan Berkomunikasi

Pasien stroke juga mengalami gangguan fokus ketika beraktifitas sehari-hari. Akibatnya sulit membuat keputusan yang normal. Bahkan, pada beberapa penderita stroke memiliki resiko terkena penyakit demensia.

9. Mengalami Kejang-Kejang

Ketika baru terserang stroke biasanya pasien mengalami kejang-kejang selama beberapa minggu awal. Tetapi tidak perlu dikhawatirkan karena kejang-kejang akan berkurang dan berhenti seiring dengan proses pengobatan.

10. Pembengkakan Otak

Apabila seseorang terserang stroke kemungkinan besar terjadi penumpukan cairan pada otak dan bagian tengkorak. Sehingga sering kali terlihat kepala atau otak penderita stroke mengalami pembengkakan.

Cara Mengatasi Penyakit Stroke

Penyakit stroke dapat diatasi dengan upaya medis dan berbagai terapi. Namun, jika ingin menggunakan obat-obatan medis, obat herbal, dan terapi harus berkonsultasi dengan dokter. Berikut ini cara-cara yang digunakan untuk mengatasi penyakit stroke.

1. Merubah Gaya Hidup

Pada stroke ringan biasanya diatasi dengan cara berbeda. Dilihat dari usia pasien, penyebab, dan kondisi medis lainnya. Salah satu cara efektif yang dilakukan dengan mengubah gaya hidup lama yang tidak sehat.

Menurut ahli kedokteran saraf di National Institutes of Health, pengidap stroke direkomendasikan mengubah gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stroke berkembang lebih parah atau menjalar ke seluruh tubuh. Perubahan gaya hidup yang dimaksud seperti rutin berolahraga, berhenti merokok, dan dan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

2. Mengonsumsi Obat-obatan

Penderita stroke wajib mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter dan sesuai dosisnya. Obat-obatan tersebut dapat berupa obat-obatan kimia dan obat stroke herbal. Contoh obat stroke kimia yakni Coumadin dan aspirin guna mengurangi pembekuan darah.

3. Melakukan Yoga dan Tai Chi

Penderita stroke sangat dianjurkan melakukan olahraga yang teratur. Dalam proses penyembuhan sebaiknya melakukan yoga. Sebab yoga dinilai efektif menjaga keseimbangan dan mengurangi gangguan koordinasi tubuh.

Selain itu, dianjurkan untuk melakukan aktifitas tai chi. Dimana tai chi dianggap ampuh melatih tubuh dan otot pasien agar tidak mudah terjatuh sendiri.

4. Menjalani Terapi Pijat

Penderita stroke juga dianjurkan melakukan terapi pijat tetapi harus dilakukan oleh ahli pijat profesional. Seperti shinse dan akupuntur. Terapi pijat bertujuan untuk membantu meredakan nyeri, meningkatkan mood, dan memperbaiki siklus tidur.

5. Menjalani Terapi Aroma Terapi

Pada pasien stroke juga dianjurkan menjalani terapi aroma terapi. Dimana aroma terapi yang digunakan berasal dari ekstrak tumbuhan ketika berendam ataupun melakukan pijat. Adapun tujuannya untuk meredakan nyeri, kecemasan, stress, dan depresi yang mungkin dialami.

6. Menyingkirkan Infeksi

Berdasarkan penuturan dari ahli kedokteran saraf di American Stroke Association, stroke disebabkan oleh infeksi. Apabila penderita stroke mengalami infeksi kadang kala dapat dilakukan tindakan penyembuhan atau pengangkatan infeksi. Contohnya menyingkirkan vasculitis atau radang pembuluh darah, diseksi arteri karotis, dan infeksi lain.

7. Menjalani Prosedur Operasi

Cara pengobatan stroke yang dianggap paling efektif melalui jalan operasi. Umumnya operasi hanya dilakukan pada penderita stroke yang pembuluh arteri leher tersumbat. Prosedur operasi satu ini dinamakan endarterektomi.

Obat Stroke Herbal Paling Mujarab

(foto: merahputih.com)

Apabila penderita stroke mengambil jalan medis biasanya dokter menyarankan berbagai jenis obat-obatan kimia. Selain itu, Anda dapat mengonsumsi obat stroke herbal jika diizinkan oleh dokter. Berikut ini obat stroke (pilar17.com) dari herbal yang dinilai paling ampuh.

1. Teh

Teh merupakan tanaman yang mengandung nutrisi flavonoid. Dimana nutrisi ini efektif menurunkan kolesterol dan tekanan darah pada tubuh manusia. Penderita stroke sangat dianjurkan mengonsumsi paling sedikit 3 gelas teh tawar hangat per hari.

Adapun jenis teh yang sebaiknya dikonsumsi yaitu teh hitam dan teh hijau. Pasalnya, teh hitam mempunyai kandungan insulin yang tinggi dan bermanfaat mengatur diabetes. Disamping itu, mencegah perubahan zat tepung menjadi gula darah.

2. Buah dan Sayur-sayuran

Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat dianjurkan. Pasalnya, tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi efektif menciptakan kebahagiaan yang baik untuk kesehatan mental. Alhasil, stress dan depresi yang mungkin dialami penderita stroke dapat berkurang.

3. Obat Stroke Herbal Delima

Mengonsumsi buah delima sebagai obat herbal stroke juga dianjurkan. Delima kaya akan kandungan antioksidan dan phytosterol. Kedua kandungan ini efektif menurunkan kolesterol. Sejak dulu buah delima memang populer untuk mengobati stroke secara alami dan mempercepat penyembuhan.

4. Obat Stroke Herbal Ginseng India

Nama latin dari tanaman gingseng India adalah aswagandha. Berbeda dari jenis gingseng biasa karena kaya akan kandungan antioksidan. Sehingga, gingseng India banyak dicari untuk mencegah dan mendorong penyembuhan pasien stroke.

5. Obat Stroke Herbal Bawang Putih

Bawang putih tidak hanya bermanfaat sebagai bumbu dapur saja. Bawang putih juga dinilai efektif mencegah terjadinya penggumpalan darah pada jaringan otot dan pembuluh darah. Disamping itu, bawang putih juga dapat menghancurkan plak kolesterol yang ada pada pembuluh darah.

6. Obat Stroke Herbal Kunyit

Kunyit merupakan rempah-rempah yang serba guna. Ramuan kunyit dapat mendorong penurunan tingkat kolesterol. Akhirnya penyumbatan pembuluh darah dapat dicegah dengan cepat.

7. Obat Stroke Herbal Daun Pegagan

Daun pegagan juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif bagi penderita stroke. Daun pegagan dapat dikonsumsi ketika seseorang mengalami stroke ataupun setelah sembuh dari stroke.

8. Obat Stroke Herbal Bilberry

Bilberry merupakan tanaman manis yang tumbuh dimana saja. Bilberry dipercaya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Penggunaan obat stroke dan suplemen herbal sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Sehingga terhindar dari tumburan dari kedua jenis obat yang dapat membahayakan tubuh.

Share.
Exit mobile version